Rangkaian Amplifier Menggunakan Baterai Aki / Accu
Rangkaian
penguat audio atau amplifier sering digunakan dalam peralatan
elektronik yang kita jumpai sehari – hari, misalnya radio, tape,
televisi, home theater, speaker aktif dan pengeras suara di masjid.
Didalam komputer juga terdapat hardware yaitu soundcard dimana alat ini
berfungsi untuk menghasilkan suara audio dari pemutar musik atau film
DVD, namun audio yang keluar dari soundcard hanya bisa didengar melalui
headphone untuk itu diperlukan penguat / amplifier agar bisa didengarkan
di suatu ruangan. Kita sering memakai speaker aktif dimana rangkaian
didalamnya adalah penguat amplifier yang dijadikan satu dengan box
speaker yang membutuhkan listrik sebagai sumber arus atau PSU (power
supply).
Dalam kesempatan kali ini saya mencoba membuat sebuah rangkaian amplifier yang sangat sederhana menggunakan dua buah transistor final yaitu TIP 31 dan TIP 32 , dan sebuah transistor driver yaitu D 438 jenis NPN. Hanya dengan beberapa komponen tambahan 4 buah resistor, 2 dioda, 2 capasitor menjadi sebuah amplifier dengan suara cukup nyaring, dengan biaya pembuatan kira kira 20 ribu-an cukup murah dan terjangkau. Transistor dapat digantikan dengan seri yang lain yang sejenis , sedangkan komponen lainnya dapat dipakai yang nilainya mendekati.
Tegangan untuk rangkaian ini mempunyai range yang cukup lebar antara 6 s/d 24 volt dimana kutub negatif sebagai ground , input amplifier ini dapat dihubungkan langsung dengan soundcard komputer atau laptop. Sumber arus dapat diambilkan dari psu komputer karena tegangan output psu besarnya bervareasi dan ditandai warna kabel :
Merah ( red ) : menunjukkan Voltase + 5 V
Putih ( white ) : Untuk menunjukkan Voltase – 5 V
Hitam ( black ): Ground ( 0 v )
Kuning ( yellow ) : untuk voltase + 12 V
Biru ( blue ) : Untuk – 12 V
Ungu ( purple ) : + 5 V ( stand by )
Oranye (orange ) : untuk + 3 , 3 V
Hijau ( green ) : DC ON
Coklat ( brown ) : sense ( pemberi tanda ke matherboard komputer ).
Untuk penggunaan di luar rumah dapat juga memakai aki motor atau mobil sebagai power supply, besarnya tegangan aki yang dapat dipakai bisa 6 V, 12 V, 14 V, ataupun 24 V.
Rangkaian amplifier ini dapat ditambahkan pengatur nada bass dan treble atau tone control , apabila disatukan didalam box speaker bersama battery / aki menjadi sebuah speaker aktif tanpa listrik PLN.
Untuk lebih jelasnya mengenai amplifier silahkan lihat narasumber buka tautan : www.matsholeh.wordpress.com
Dalam kesempatan kali ini saya mencoba membuat sebuah rangkaian amplifier yang sangat sederhana menggunakan dua buah transistor final yaitu TIP 31 dan TIP 32 , dan sebuah transistor driver yaitu D 438 jenis NPN. Hanya dengan beberapa komponen tambahan 4 buah resistor, 2 dioda, 2 capasitor menjadi sebuah amplifier dengan suara cukup nyaring, dengan biaya pembuatan kira kira 20 ribu-an cukup murah dan terjangkau. Transistor dapat digantikan dengan seri yang lain yang sejenis , sedangkan komponen lainnya dapat dipakai yang nilainya mendekati.
Tegangan untuk rangkaian ini mempunyai range yang cukup lebar antara 6 s/d 24 volt dimana kutub negatif sebagai ground , input amplifier ini dapat dihubungkan langsung dengan soundcard komputer atau laptop. Sumber arus dapat diambilkan dari psu komputer karena tegangan output psu besarnya bervareasi dan ditandai warna kabel :
Merah ( red ) : menunjukkan Voltase + 5 V
Putih ( white ) : Untuk menunjukkan Voltase – 5 V
Hitam ( black ): Ground ( 0 v )
Kuning ( yellow ) : untuk voltase + 12 V
Biru ( blue ) : Untuk – 12 V
Ungu ( purple ) : + 5 V ( stand by )
Oranye (orange ) : untuk + 3 , 3 V
Hijau ( green ) : DC ON
Coklat ( brown ) : sense ( pemberi tanda ke matherboard komputer ).
Untuk penggunaan di luar rumah dapat juga memakai aki motor atau mobil sebagai power supply, besarnya tegangan aki yang dapat dipakai bisa 6 V, 12 V, 14 V, ataupun 24 V.
Rangkaian amplifier ini dapat ditambahkan pengatur nada bass dan treble atau tone control , apabila disatukan didalam box speaker bersama battery / aki menjadi sebuah speaker aktif tanpa listrik PLN.
Untuk lebih jelasnya mengenai amplifier silahkan lihat narasumber buka tautan : www.matsholeh.wordpress.com
Diposkan 10th November 2012 oleh aselijawa
Power Supply Alternatif Untuk Cooling Pad Notebook
Sewaktu jalan-jalan mencari cooling pad buat notebook, saya ditunjukkan oleh penjual berbagai macam jenis dan bentuk cooling pad. Salah satu yang ditunjukkan adalah cooling pad yang mempunyai power supply mandiri berupa adaptor. Saat itu yang saya pikirkan adalah kenapa harus menggunakan power supply tersendiri, pasti akan membuat repot karena bertambah kabel yang lalu lalang, padahal sudah jamannya wireless :D. Akhirnya saya pilih cooling pad dengan power supply dari port USB sebagaimana umumnya.
Beberapa lama memakai cooling pad akhirnya saya bertanya dalam hati, apakah penggunaan cooling pad dengan power supplay nebeng ke port USB notebook tidak berbahaya? Saya berpikir, jika rangkaian dan komponen penyusun cooling pad seperti kabel dan kipasnya berkualitas jelek atau terjadi sesuatu misalnya hubungan singkat pasti dapat membahayakan notebook terutama motherboard-nya. Disamping itu beban yang ditanggung oleh adaptor notebook akan menjadi lebih berat sehingga berpengaruh pada kinerja notebook.
Pikiran saya kembali teringat pada cooling pad yang mempunyai adaptor sebelumnya. Maka dengan berbekal charger handphone yang tidak terpakai saya memulai eksperimen.
Daya Yang Dibutuhkan Cooling Pad
Dari berbagai referensi diketahui besaran tegangan yang dibutuhkan oleh cooling pad sekitar 5 Volt dengan arus sekitar 500 mA. Selanjutnya dari data yang ada pada charger handphone diketahui besarnya output adalah 5 Volt dengan arus sebesar 800 mA, dan setelah di uji dengan multimeter, maka besaran masing-masing output telah sesuai dengan data yang ada.
Besarnya arus tegangan dari output charger sebesar 800 mA memberikan keuntungan tersendiri, yaitu perputaran kipas pada cooling pad yang lebih cepat sehingga proses pendinginan menjadi lebih baik.
Beberapa lama memakai cooling pad akhirnya saya bertanya dalam hati, apakah penggunaan cooling pad dengan power supplay nebeng ke port USB notebook tidak berbahaya? Saya berpikir, jika rangkaian dan komponen penyusun cooling pad seperti kabel dan kipasnya berkualitas jelek atau terjadi sesuatu misalnya hubungan singkat pasti dapat membahayakan notebook terutama motherboard-nya. Disamping itu beban yang ditanggung oleh adaptor notebook akan menjadi lebih berat sehingga berpengaruh pada kinerja notebook.
Pikiran saya kembali teringat pada cooling pad yang mempunyai adaptor sebelumnya. Maka dengan berbekal charger handphone yang tidak terpakai saya memulai eksperimen.
Daya Yang Dibutuhkan Cooling Pad
Dari berbagai referensi diketahui besaran tegangan yang dibutuhkan oleh cooling pad sekitar 5 Volt dengan arus sekitar 500 mA. Selanjutnya dari data yang ada pada charger handphone diketahui besarnya output adalah 5 Volt dengan arus sebesar 800 mA, dan setelah di uji dengan multimeter, maka besaran masing-masing output telah sesuai dengan data yang ada.
Besarnya arus tegangan dari output charger sebesar 800 mA memberikan keuntungan tersendiri, yaitu perputaran kipas pada cooling pad yang lebih cepat sehingga proses pendinginan menjadi lebih baik.
Charger Handphone
Carilah charger handphone
dengan merk apa saja dengan output tegangan 5 Volt DC dengan arus
antara 500 sampai 1000 mA. Charger tersebut berfungsi sebagai adaptor.
Jika tidak mempunyai charger maka anda dapat membeli atau merakit
sendiri adaptor tersebut.
Pilihan
mengunakan charger selain karena bentuknya kecil dan terpadu, output
powernya juga stabil dan teruji oleh pabrik pembuatnya :D.
Plug-in / Stopkontak DC
Jika ujung output charger tidak standar, maka gantilah ujung tersebut dengan sepasang plug-in /stopkontak untuk arus searah (DC: Direct Current) yang dapat dibeli di toko-toko elektronik.
Switch
Switch atau sakelar diperlukan untuk berganti mode power supply yaitu antara USB Port atau charger (adaptor). Kenapa sumber dari port USB masih dipertahankan, karena untuk situasi darurat cooling pad masih tetap dapat dioperasikan dari port USB. Pilihlah switch dengan tiga kali seperti gambar berikut.
Sekring
Sekring diperlukan untuk menjaga keamanan rangkaian, jika terjadi sesuatu dengan charger/adaptor seperti arus berlebih, maka rangkaian cooling pad tetap aman. Belilah sekring dengan ukuran 500 sampai 1000 mA.
Skema Rangkaian
Susunlah komponen-komponen tersebut dengan skema sebagai berikut :
Setelah semuanya selesai dirangkai, maka secara keseluruhan sistem cooling pad baru adalah seperti gambar berikut: